Sabtu, 27 November 2010

Penggelapan Uang di Greater Providence Deposit and Trust

Pada Sabtu sore di musim semi tahun 1988, Nino Moscardi menerima surat tanpa pengirim di kotak posnya. Moscardi, Direktur Utama Greater Providence Deposit and Trust, kaget ketika membaca berita bahwa seorang pegawai di bank memasukkan pinjaman palsu. Pada hari seninnya, Moscardi mengarahkan auditor internal bank untuk menyelidiki transaksi tertentu yang dirinci dalam surat tersebut. Penyelidikan mengarah ke James Guisti, manajer kantor cabang North Providence dan pegawai yang telah bekerja selam 14 tahun yang pernah bertugas sebagai salah satu auditor bank tersebut. Guisti kemudian dinyatakan bersalah menggelapkan uang sebesar 1,83 juta dolar dari bank tersebut melalui 67 pinjaman fiktif yang dikeuarkan selama periode tiga tahun.

Dokumen-dokumen pengadilan menyingkap berbagai rincian mengenai skema penggelapan uang yang dilakukan oleh Guisti. Contohnya, pinjaman palsu yang pertama ditulis pada bulan April 1985 sebesar $10.000. Semua pinjaman berupa catatan 90 hari yang tidak memerlukan jaminan dan berkisar antara $10.000 sampai $63.500. Guisti menciptakan semua pinjaman tersebut; ketika satu pinjaman jatuh tempo, dia akan mengeluarkan pinjaman baru, atau menulis ulang yang lama, untuk membayar pokok pinjaman atau bunganya. Beberapa pinjaman telah ditulis ulang sebanyak lima atau enak kali.

Ke-67 pinjaman tersebut dikeluarkan dengan menggunakan berbagai nama, termasuk nama gadis istrinya, nama ayahnya, dan nama dua orang temannya. Orang-orang ini membantah telah meneriman dana yang dicuri tersebut dan menyatakan tidak mengetahui apa pun mengenai penggelapan uang tersebut. Selain itu, satu pinjaman menggunakan nama James Vanesse, yang menurut polisi tidak ada orang yang memiliki nama tersebut. Nomor jaminan social untuk aplikasi pinjaman atas nama Vanesse adalah nomor seorang wanita, dan nomor teleponnya merupakan nomor dealer mobil di North Providence. Menurut Lucy Fraioli, staf pelayanan pelanggan yang turut menandatangani cek untuk lima nama yang digunakan Guisti untuk mengeluarkan pinjaman, Guisti adalah supervisornya dan dia mengira tidak ada yang salah dengan cek tersebut, meskipun dia tidak mengetahui kelima orang tersebut. Marcia Perfetto, kepala teller di cabang tersebut, menyampaikan ke polisi bahwa dia telah mencairkan cek untuk Guisti yang dibuat untuk empat dari lima orang tersebut. Ketika ditanya apakah dia memberikan uang tersebut ke Guisti ketika mencairkan cek tersebut, Marcia menjawab, “Tidak semua sekaligus,” meskipun dia tidak dapat mengingat pernah memberikan uang kepada keempatorang tersebut, yang katanya tidak dia kenal.

Menurut laporan berita, Guisti memiliki otorisasi untuk menyetujui pinjaman konsumen sampai suatu batas jumlah tertentu tanpa harus meminta persetujuan dari komite pinjaman. Hal itu merupakan praktik industri yang standar. Batas pinjaman yang dapat disetujui langsung oleh Guisti adalah $10.000 sampai bulan Januari 1987, yang kemudian dinaikkan menjadi $15.000. Pada bulan Februari 1988 batas tersebut naik lagi menjadi $25.000. Akan tetapi, beberapa pinjaman tersebut, termasuk yang berjumlah $63.500, jauh melebihi batas yang ditentukan. Selain itu, semua aplikasi pinjaman seharusnya disertai dengan laporan mengenai sejarah kredit aplikan, yang dibeli dari firma rating kreditan independent. Pinjaman yang dikeluarkan dengan menggunakan nama fiktif tidak memiliki laporan kredit, dan seharusnya dihentikan oleh staf analis kredit pada kantor pusat bank tersebut.

Laporan berita memunculkan beberapa pertanyaan mengenai mengapa penipuan tersebut tidak dideteksi lebih awal. Petugas pemerintah Negara bagian telah memeriksa buku bank itu pada bulan September 1986. Auditor internal bank itu juga gagal mendeteksi penipuan tersebut. Akan tetapi, ketika memeriksa pinjaman yang meragukan, auditor bank tidak memeriksa semua pinjaman, dan umumnya memfokuskan pada pinjaman yang jauh lebih besar daripada pinjaman yang dipertanyakan. Selain itu, Greater Providence baru saja menghapuskan rencana pelayanan computer dengan bank local untuk kepentingan bank diluar Negara bagian tersebut, dan perubahan ini mungkin telah mengurangi keefektifan prosedur pengendalian bank. Akhirnya, staf analis kredit bank sering dirotasi, sehingga tindak lanjut untuk pinjaman yang dipertanyakan menjadi lebih sulit.

Catatan pengadilan menunjukkan bahwa Guisti sering berjudi dan menggunakan dana dari penggelapan uang untuk membayar utang judinya. Secara keseluruhan, bank kehilangan $624.000. Perusahaan persekutuan(bonding company), Hartford Accident and Indemnity Company, menutupi kerugian yang kurang dari $1,83 juta dolar dari jumlah keseluruhan pinjaman palsu, karena Guisti menggunakan bagian dari uang yang dipinjam untuk membayar beberapa pinjaman yang jatuh tempo.

Menurut laporan keuangan yang disediakan oleh pejabat Greater Providence, bank memiliki aset 200 juta dolar dan pinjaman beredar sebesar 184juta dolar pada akhir tahun 1987. Bank tersebut memiliki delapan cabang di area Providence.

Bank itu mengalami publisitas buruk lainnya selama periode tersebut. Pada tahun 1985, bank itu didenda $50.000 setelah terbukti bersalah atas kelalaian utuk melaporkan berbagai transaksi tunai yang melebihi $10.000, yang termasuk tindakan pidana. Pada tahun 1986, setelah melalui perjuangan public yang panjang dengan Kejaksaan Umum Negara Bagian Arlene Violet, para pemilik bank saat itu berhasil menarik kembali kepemilikan bank dari public(taken private). Negara bagian menuduh bank menggelembungkan asetnya dan terlalu melebihkan perkiraan surplus modalnya untuk membuat neracanya nampak lebih kuat. Bank menyangkal tuduhan tersebut.

1. Diskusikan bagaimana Direktur Utama Greater Providence Deposit and Trust dapat memperbaiki prosedur pengendalian terhadap pencairan dana pinjaman untuk mengurangi risiko penipuan seperti yang disebutkan diatas. Bagaimana cara kasus ini menunjukkan kurangnya pemisahan tugas secara tepat?

2. Diskusikan bagaimana Greater Providence dapat memperbaiki prosedur analisis kreditnya pada kantor pusat bank untuk mengurangi risiko penipuan. Apakah Rotasi tugas staf analis kredit merupakan ide yang bagus? Mengapa dan mengapa tidak?

3. Diskusikan apakah auditor Greater Providence seharusnya telah mampu mendeteksi penipuan ini atau tidak?

4. Apakah ada petunjuk bahwa lingkungan pengendalian di Greater providence kurang baik? Apabila ada, bagaimana kontribusinya terhadap penggelapan uang tersebut?

Jawaban :
1. Membatasi otoritas atau kewenangan kepada setiap supervisor yang ada dibank tersebut dengan mencabut peraturan yang dengan mudah menyetujui pinjaman konsumen sampai suatu batas jumlah tertentu tanpa harus meminta persetujuan dari komite pinjaman. Hal ini yang menyebabkan mudahnya penyelewengan dana yang terjadi dibank tersebut dan hasilnya akan sulit dideteksi apa hal tersebut benar penipuan atau bukan.

2. Seperti yang ada pada nomor 1 tadi, lebih baik dibatasi kewenangan yang ada pada supervisor , biarpun orang tersebut sudah lama bekerja dan mungkin bisa dipercaya tapi kalau untuk soal uang manusia akan sangat lemah untuk menolak, dan akan sangat mudah berbuat kejahatan atau kriminal. Hal seperti ini sering sekali terjadi didunia modern seperti sekarang ini. Hal lain yang bisa dilakukan adalah menugaskan para auditor internal bank yang terpercaya disetiap kantor cabang bank agar semua bisa terkontrol dengan baik. Setelah audit yang dilakukan bisa langsung dilaporkan ke direktur utama bank tersebut.

Kalau menurut yang saya baca itu merupakan ide yang kurang bagus. Mengapa?? Karena setiap penggantian analis kredit bank tersebut menyulitkan tindak lanjut bagi analis kredit barunya. Karena setiap penggantian tersebut meninggalkan masalah-masalah pinjaman yang terjadi dibank tersebut. Hasilnya pun akan sangat berdampak buruk bagi kinerja pinjaman bank tersebut.

3. Seharusnya telah mampu mendeteksi karena ketika memeriksa pinjaman yang meragukan, auditor bank tidak memeriksa semua pinjaman, dan umumnya memfokuskan pada pinjaman yang jauh lebih besar daripada pinjaman yang dipertanyakan. Selain itu, Greater Providence baru saja menghapuskan rencana pelayanan computer dengan bank local untuk kepentingan bank diluar Negara bagian tersebut, dan perubahan ini mungkin telah mengurangi keefektifan prosedur pengendalian bank.

4. Ada , mudahnya seorang supervisor memanipulasi data pinjaman uang pada bank tersebut karena bagian analis internal kurang teliti menangani penggelapan uang yang dilakukan oleh supervisor tersebut. Dan hasilnya pun bisa dilihat dengan 67 kasus pinjaman fiktif yang merugikan bank tersebut hingga $1,83 juta dollar dari kurun waktu selama 3 tahun.

Selasa, 26 Oktober 2010

SIA

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi. Selama lima puluh tahun terakhir, sistem informasi akuntansi telah diwakili oleh sejumlah pendekatan atau model yang berbeda. Tiap model baru berubah karena adanya kelemahan dan keterbatasan dari model sebelumnya. Fitur yang menarik dalam evolusi ini adalah model-model yang lebih lama tidak dengan segera digantikan oleh teknik yang lebih baru. Jadi, pada suatu waktu, terdapat berbagai generasi sistem di berbagai perusahaan yang berbeda, bahkan bisa sama-sama ada dalam sebuah perusahaan. Akuntan yang modern perlu membiasakan diri dengan berbagai fitur operasional semua pendekatan SIA yang mungkin akan dihadapinya. Dimana dalam evolusi model sistem informasi ini terdapat lima model yakni :

1. Model proses manual
2. Model sistem file datar
3. Model sistem basis data
4. Model sistem REA
5. Model sistem ERP

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari makalah kami ini, antara lain:

1. Apakah yang dimaksud dengan model proses manual?
2. Apakah yang dimaksud dengan model file datar?
3. Apakah yang dimaksud dengan model basis data?
4. Apakah yang dimaksud dengan system REA?
5. Apakah yang dimaksud dengan system ERP?

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

Adapun tujuan dan manfaat yang dapat diperoleh dari makalah kami ini, antara lain:

1. Kita dapat mengetahui berbagai jenis model system informasi akuntansi.
2. Kita dapat mengetahui dan memahami yang dimaksud dengan model proses manual.
3. Kita dapat memahami yang dimaksud dengan model file datar.
4. Kita dapat mengetahui yang dimaksud dengan model basis data.
5. Kita dapat membedakan antara model system REA dan system ERP.

BAB II

PEMBAHASAN

A. MODEL PROSES MANUAL

Model proses manual adalah bentuk sistem akuntansi yang paling tua dan paling tradisional. Sistem manual terdiri dari berbagai kegiatan ,sumber daya dan personal fisik yang merupakan ciri banyak proses bisnis. Ini meliputi berbagai pekerjaan seperti pencatatan pesanan, pengadaan bahan baku, produksi barang untuk dijual, pengiriman barang ke pelanggan, serta penempatan pesanan ke pemasok.

Tetapi ada baiknya mempelajari proses manual sebelum belajar menguasai sistem berbasis komputer. Pertama, mempelajari sistem manual membantu pembentukan hubungan yang penting antara mata kuliah SIA dengan mata kuliah akuntansi lainnya. Mata kuliah SIA sering kali merupakan salah satu mata kuliah akuntansi yang memungkinkan mahasiswa melihat asal data, cara pengumpulannya dan bagaimana serta dimana informasi digunakan untuk mendukung operasi harian. Dengan mempelajari arus informasi, berbagai pekerjaan utama serta penggunaan catatan akuntansi tradisional dalam pemprosesan akuntansi, fokus mahasiswa dibentuk menjadi perspektif proses bisnis.

Kedua, logika proses bisnis lebih mudah dipahami jika tidak tersembunyi dibalik teknologi informasi yang dibutuhkan untuk memicu dan mendukung berbagai kegiatan seperti penjualan, pengadaan, serta pengiriman adalah penting dan terpisah dari teknologi yang mendasari sistem informasi. Contohnya pemberitahuan pengiriman yang mengimformasikan proses penagihan untuk suatu produk yang dikirimkan, melayani tujuan ini meskipun diproduksi atau diproses secara manual atau elektronik. Setelah mahasiswa mempelajari pekerjaan apa saja yang harus dilakukan, mereka akan lebih mempelari berbagai cara yang berbeda dan lebih baik untuk melakukan berbagai pekerjaan ini melelui teknologi

Terakhir, prosedur manual menfasilitasi pemahaman mengenai aktivitas pengendalian internal, termasuk pemisahan fungsi, supervisi, verifikasi indenpenden, jejak audit, serta pengendalian akses. Oleh karena sifat manusia terdapat dalam inti berbagai isu pengendalian internal, maka arti penting dari aspek sistem informasi jangan sampai terlupakan.

B. MODEL FILE DATAR

Pendekatan file datar seringkali dihubungkan dengan sistem warisan (legacy system). Sistem ini berupa sistem mainframe besar yang diimplementasikan paada akhir tahun 1960 hingga 1980-an. Kini berbagai perusahaan masih menggunakan secara luas sistem ini. Akan tetapi, akhirnya sistem tersebut akan digantikan dengan sistem manajemen data basis modern, tetapi sementara para akuntan harus tetap bekerja dengan teknologi sistem warisan.

Model file datar (file flat model) menjelaskan sebuah lingkungan dengan file data yang tidak saling berhubungan dengan file lainnya. Para pengguna akhir dalam lingkungan ini memiliki sendiri file datanya sebagai ganti berbagi dengan para pengguna lainnya. Jadi, pemprosesan data dilakukan oleh aplikasi yang berdiri sendiri dan bukan melalui sistem terintegrasi.

Ketika banyak pengguna membutuhkan data yang sama untuk berbagai tujuan yang berbeda, mereka harus mendapatkan rangkaian data yang terpisah untuk dibentuk sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Figur 1 menggambarkan bagaimana data penjualan ke pelanggan dapat disajikan ke tiga pengguna yang berbeda pada perusahaan ritel barang-barang yang tahan lama (durable goods). Fungsi akuntan membutuhkan data penjualan ke pelanggan yang diatur berdasarkan nomor rekeningnya dan dibentuk untuk menunjukkan saldo yang belum dibayar. Ini digunakan untuk penagihan ke pelanggan, penelusuran piutang usaha, serta pembuatan laporan keuangan. Fungsi pemasaran membutuhakan data sejarah penjualan ke pelanggan yang diatur berdasarkan demografinya. Fungsi ini menggunakan data tersebut untuk menargetkan promosi produk baru dan untuk menjual upgrade produk. Kelompok perbaikan produk membutuhkan data penjualan ke pelanggan yang diatur berdasarkan produk dan dibentuk untuk tanggal perbaikan yang dijadwalkan. Informasi semacam itu digunakan untuk membuat kontrak purnajual dengan pelanggan untuk menjadwalkan pemeliharaan, pencegahan, serta untuk menawarkan penjualan perjanjian perbaikan.

Figur 1 Model File Data

1. menyimpanan Data (Data Storage)

Sistem informasi yamg efisien hanya menangkap dan menyimpan sekali serta membuatnya menjadi sumber yang tersedia bagi semua pengguna yang membutuhkannya. Dalam lingkungan file datar, hal ini tidak mungkin. Untuk memenuhi kebutuhan pribadi para pengguna, perusahaan harus menanggung biaya baik untuk prosedur pengumpulan maupun penyimpanan yang dilakukan beberapa kali. Beberapa data yang biasanya digunakan bersama dapat diduplikasi sebanyak lusianan, ratusan, atau bahkan ribuan kali.

2. Pembaruan Data (Data Updating)

Perusahaan memiliki banyak sekali data yang disimpan dalam berbagai file dan yang membutuhkan pembaruan (update) berkala untuk mencerminkan berbagai perubahan. Contohnya, perubahan atas nama atau alamat pelanggan harus tercermin dalam file master yang sesuai. Ketika pengguna menyimpan file sendiri-sendiri, semua perubahan tersebut harus dilakukan secara terpisah oleh tiap pengguna. Hal ini secara signifikan menambah pekerjaan dan biaya untuk manajemen data.

3. Kekinian Informasi (Currency of Information)

Kebalikan dari masalah dalam melakukan pembaruan beberapa kali adalah masalah kegagalan untuk memperbarui semua file pengguna yang akan terpengaruh jika ada perubahan dalam statusnya. Jika informasi yang terbaru tidak disebarluaskan secara tepat, perubahan tersebut tidak akan tercermin dalam data pengguna, hingga mengakibatkan adanya keputusan yang didasarkan pada informasi yang kadaluarsa.

4. Dependensi Pekerjaan-Data

Masalah lainnya dalam pendekatan file datar adalah ketidakmampuan penggunaanya untuk mendapatkan tambahan informasi ketika kebutuhan pengguna tersebut berubah. Masalah ini disebut sebagai dependensi pekerjaan-data (task-datadependency). Rangkaian informasi milik pengguna dibatasi oleh data yang dimiliki serta yang dikendalikannya. Para pengguna bertindak secara independen, bukan sebagai anggota dari sebuah komunitas pengguna. Dalam lingkungan semacam ini, sangat sulit untuk membuat mekanisme pengguna data bersama. Oleh karenanya, kebutuhan informasi baru cenderung dipuaskan melalui mendapatkan file data baru. Hal ini membutuhkan waktu, menghambat kinerja, menambah redundansi data, serta membuat biaya manajemen data menjadi makin tinggi.

5. File Flat Membatasi Integrasi Data

Pendekatan file data adalah model berpandangan tunggal. Berbagai file akan distruktur, diformat, dan diatur agar sesuai kebutuhan khusus pemilik atau pengguna utama data tersebut. Akan tetapi, strukturisasi semacam ini dapat tidak memasukkan atribut data yang berguna bagi pengguna lainnya, sehingga menghambat keberhasilan integrasi data di perusahaan. Contohnya, karena fungsi akuntansi adalah pengguna utama data akuntansi, maka data ini seringkali ditangkap, diformat, dan disimpan untuk mengakomodasi laporan keuangan. Akan tetapi, struktur ini dapat tidak berguna bagi pengguna data akuntansi lain diperusahaan (yang diluar akuntansi), seperti fungsi pemasaran, keuangan, produksi, dan rekayasa. Para pengguna ini diberikan tiga pilihan: a.) tidak menggunakan data akuntansi untuk mendukung keputusan, b.) memanipulasi dan membentuk struktur data ynag sekarang agar memenuhi kebutuhan unik tiap pengguna, atau c.) mendapatkan rangkaian data tambahan khusus serta menanggung masalah biaya dan operasional yang berkaitan dengan redundansi data.

Meskipun memiliki banyak keterbatasan, file datar masih digunakan di banyak perusahaan untuk system buku besar dan keuangan lainnya.

C. MODEL BASIS DATA

Perusahaan dapat mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan file datar dengan mengimplementasikan model basis data (database model) untuk manajemen data. Figur 2 menggambarkan bagaimana pendapatan ini memusatkan data perusahaan ke dalam satu basis data bersama yang dibagi bersama dengan semua pengguna. Jika data perusahaan berada dalam lokasi terpusat, semua pengguna memiliki akses ke data yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan masing-masing. Akses ke sumber daya data dikendalikan melalui system manajemen basis data (database management system-DBMS). DBMS adalah peranti lunak system khusus yang di program untuk mengetahui elemen data mana yang penggunanya memiliki hak untuk mengaksesnya. Program dari pengguna akan mengirim permintaan data ke DBMS, yang akan menvalidasi serta mengotorisasi akses ke basis data berdasarkan tingkat otoritas pengguna. Jika pengguna meminta data yang tidak sesuai dengan hak aksesnya, permintaan itu akan ditolak. Jelas bahwa prosedur perusahaan untuk memberikan otoritas ke para pengguna adalah masalah pengendalian yang penting untuk dipertimbangankan oleh auditor.

Perbedaan yang paling utama antara model basis data dengan model file datar adalah pengumpulan data ke dalam sebuah basis data bersama yang digunakan oleh semua pengguna di perusahaan. Dengan akses ke domain penuh entitas data, berbagai perubahan dalam kebutuhan informasi pengguna dapat dipuaskan tanpa harus mendapatkan rangkaian data khusus tambahan. Para pengguna hanya dibatasi oleh keterbatasan data yang tersedia untuk entitas tersebut serta legitimasi kebutuhannya, untuk mengakses data tersebut. Dengan berbagi data, berbagai masalah tradisional berikut ini yang berkaitan dengan pendekatan file datar mungkin dapat diatasi.

* Eliminasi Redundansi Data

Tiap elemen data hanya disimpan sekali, hingga meniadakan redundansi data serta mengurangi biaya pengumpulan dan penyimpanannya. Contohnya data pelanggan hanya ada sekali, tetapi digunakan bersama oleh para pengguna dari akuntansi, pemasaran, dan layanan produk. Untuk mewujudkan hal ini, data disimpan dalam format umum yang mendukung beberapa pengguna.

* Pembaruan Tunggal

Oleh karena tiap elemen data hanya ada di satu tempat, maka elemen tersebut hanya membutuhkan prosedur pembaruan tunggal. Hal ini mengurangi waktu dan biaya untuk menjaga basis data tetap baru.

* Nilai Terkini

Satu perubahan pada suatu atribut basis data secara otomatis disediakan bagi semua pengguna atribut tersebut. Contohnya, perubahan alamat pelanggan yang dimasukkan oleh seorang staf administrasi penagihan akan segera tampak dalam tampilan di bagian pemasaran dan perbaikan produk.

File datar dan system basis data awal disebut sebagai system tradisional (traditional system). Dalam konteks ini, istilah “tradisional” berarti bahwa aplikasi system informasi peusahaan (berbagai programnya) berfungsi secara indenpenden dari satu sama lain, bukan terintegrasi menjadi suatu kesatuan, system manajemen basis data awal didesain untuk berantar muka secara langsung dengan berbagai program file datar yang ada.

Figur 2. Model Basis Data

· . MODEL REA

REA adalah kerangka kerja akuntansi untuk pemodelan resources (sumber daya), events (kegiatan), dan agents (pelaku) perusahaan yang sangat penting, dan hubungan diantaranya. Dari tempat penyimpanan ini, tampilan pengguna dapat dibentuk untuk memenuhi kebutuhan semua pengguna dalam perusahaan. Ketersediaan beberapa tampilan memungkinkan penggunaan data transaksi secara fleksibel dan memungkinkan pengembangan system informasi akuntansi yang mendorong, dan bukan menghambat, integrasi.

Model REA diusulkan pada tahun 1982 sebagai model teoritis untuk akuntansi. Kemajuan dalam teknologi basis data telah berfokus pada ketertarikan yang baru pada REA sebagai alternatif praktis untuk kerangka kerja akuntansi yang klasik. Berbagai elemen utama dari model REA diringkas sebagai berikut ini:

* Sumber Daya

Sumber daya (resource) ekonomi adalah berbagai aktiva perusahaan. Sumber daya ini didefinisikan sebagai berbagai objek yang tidak mudah didapat serta dibawah kendali perusahaan. Definisi ini berbeda dari model tradisional karena tidak memasukkan piutang usaha. Piutang usaha adalah catatan lama yang hanya menyimpan dan mentransmisikan data. Karena piutang usaha bukan merupakan elemen dasar dari system tersebut, maka tidak perlu dimasukkan dalam basis data. Sebagai gantinya, piutang usaha diturunkan dari selisih antara penjualan ke pelanggan dengan kas yang diterima dari pembayaran penjualan.

* Kegiatan

Kegiatan (event) ekonomi adalah fenomena yang mempengaruhi berbagai perubahan dalam sumber daya. Fenemona ini dapat berasal dari berbagai aktivitas seperti produksi, perdagangan, konsumsi, dan distribusi. Kegiatan bernilai ekonomi adalah elemen informasi yang sangat penting dalam system akuntansi serta harus ditangkap dalam bentuk yang sangat terperinci untuk menyediakan basis data yang lengkap.

* Pelaku

Pelaku (agent) ekonomi adalah orang-orang dan departemen yang berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi. Pihak-pihak tersebut adalah pihak dalam dan luar perusahaan dengan kemampuan untuk memilih sendiri menggunakan atau membuang sumber daya yang bernilai ekonomi. Contoh pelaku adalah staf administrasi bagian penjualan, tenaga kerja bagian produksi, staf administrasi bagian pengiriman, serta para pemasok.

Model REA mensyaratkan agar fenomena akuntansi dikarakterisasikan dalam cara yang konsisten dengan pengembangan berbagai tampilan untuk beberapa pengguna. Data bisnis jangan diformat terlebih dahulu atau dibatasi secara buatan dan harus mencerminkan semua aspek yang relevan dari kegiatan ekonomi yang mendasarinya. Jadi, prosedur dan basis data REA distrukturisasi di sekitar kegiatan, bukan pada catatan akuntansi seperti jurnal, buku besar, daftar akun, dan pembukuan berpasangan (double-entry accounting). Di bawah ini model REA, perusahaan membuat laporan keuangan langsung dari basis data kegiatan. Kegiatan penjualan dan penerimaan kas berikut ini dalam sebuah peritel fiktif dapat digunakan untuk menggambarkan perbedaan inheren antara akuntansi REA dengan yang klasik:

Sept.1 : Menjual 5 unit produk X21@ Rp 3.000,- per unit dan 10 unit produk Y33 @ Rp 2.000,- per unit ke pelanggan Smith (total penjualan = Rp 35.000,-). Biaya per unit persediaan adalah Rp 1.600,- dan Rp 1.200,- (total biaya HPP =Rp 20.000,- ).

Sept.30 : Diterima Rp 20.000,- tunai dari pelanggan Smith untuk penjualan.

Dalam file datar atau system basis data non-REA, kedua kegiatan tersebut akan dicatat dalam rangakaian akun klasik sepeti yang ditujukan dalam Figur 3. Ini melibatkan ikhtisar berbagai kegiatan untuk mengakomodasi struktur akun. Akan tetapi, perinciaan dari transaksi tidak akan ditangkap dalam pendekatan ini.

Figur 3. Catatan akuntansi klasik dalam system non-REA

File Piutang Dagang

No. Pelanggan


Nama Pelanggan


Debit


Kredit


Saldo

23456


Smith


Rp 35.000,-


Rp 20.000,-


Rp 15.000,-

File Harga Penjualan

No. Akun


Debit


Kredit

5734


Rp 20.000,-


File Harga Pokok Penjualan

No. Akun


Kredit

4375


Rp 35.000,-

Dalam system akuntansi REA, system akan menangkap transaksi ini dalam rangkaian tabel basis data relasional yang menekankan pada kegiatan bukan akun. Hal ini digambarkan dalam Figur 4. Tiap tabel berkaitan dengan aspek terpisah dari transaksi terpusat. Data yang berkaitan dengan pelanggan, faktur, dan barang yang dijual, dan sebagainya dapat ditangkap untuk beberapa kegunaan dan pengguna. Tabel-tabel basis data tersebut dihubungkan melalui atribut yang sama, yang disebut kunci primer (primary key- PK) serta kunci luar (foreign key- FK) yang memungkinkan integrasi. Sebaliknya, berbagai file dalam system tradisional independen satu sama lain dan karenanya tidak dapat mengakomodasikan penyatuan data terperinci semacam itu. Akibatnya, system tradisional harus meringkas data kegiatan dengan kerugian menghilangkan fakta yang mungkin penting.

Figur 4. Basis Data Kegiatan di sebuah Sistem REA

Tabel Pelanggan

(PK)

Nomor Pelanggan


Nama


Alamat


Nomor Telepon Kreditor


Batas Penagihan


Tanggal


Tanggal Peringatan

23456


Smith


125 Elm. St.city


B10-555-1234


5000


12


12/9/89

Tabel Faktur

(PK) (FK)

Nomor Faktur


Tanggal Faktur


Tanggal Pengiriman


Syarat


Kurir


Nomor Pelanggan

98765


9/01/03


9/03/03


Net 30


UPS


23456

Tabel LINI PRODUK

(PK) (FK)

Nomor Produk


Nomor Faktur


Jumlah Terjual

X21


98765


5

Y33


98765


10

Tabel Produk

(PK)

Nomor Produk


Keterangan


Harga Jual


Biaya Per Unit


Jumlah Saat Ini


Titik Pemesanan Kembali

X21


Something of other


3.000


12


200


50

Y33


Something else


2.000


16


159


60

Tabel PENERIMAAN KAS

(PK) (FK)

Nomor Transaksi


Nomor Pelanggan


Nomor Cek


Jumlah


Tanggal Cek


Tanggal Dibukukan

77654


23456


451


20.000


Sept 28


Sept 30

Record akuntansi tradisional meliputi jurnal, buku besar, dan daftar akun yang tidak tampak sebagai file atau tabel fisik dalam model REA. Untuk tujuan laporan keuangan, tampilan atau gambar record akuntansi tradisional dibentuk dari berbagai bentuk kegiatan. Contohnya, jumlah saldo akun piutang Smith didapat dari penjualan total (jumlah yang terjual x harga jual )dikurangi kas yang diterima (jumlah) = 35.000 – 20.000 = 15.000). Jika dibutuhkan atau diinginkan, ayat jurnal dan nilai di buku besar juga dapat diturunkan dari berbagai tabel kegiatan ini. Contohnya, saldo akun untuk harga pokok penjualan adalah (jumlah yang dijual x biaya per unit) dijumlahkan untuk semua transaksi dalam periode tersebut.

* E. SISTEM ERP

Perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP) adalah model sistem informasi yang memungkinkan perusahaan mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis utamanya. ERP menembus berbagai hambatan fungsional tradisional dengan menfasilitasi adanya data bersama di antara semua pengguna di perusahaan. Implementasi sistem ERP dapat berupa pengambilalihan besar-besaran, hingga dapat memakan waktu beberapa tahun, karena komplesitas dan ukurannya, sedikit perusahaan yang bersedia untuk dapat menyediakan sumber daya keuangan serta fisik dan menanggung resiko untuk mengembangkan sistem ERP secara internal.

Salah satu masalah dengan model yang distandardisasi adalah model tersebut tidak selalu memenuhi kebutuhan perusahaan yang sebenarnya. Contohnya, sebuah produsen tekstil di India yang mengimplementasikan peranti lunak ERP hanya mendapati modifikasi yang luas, tidak terduga, dan mahal yang harus dilakukan pada sistem tersebut. ERP tidak akan memungkinkan pengguna untuk memberikan dua harga pada gulungan kain yang sama. Produsen tersebut menetapkan suatu harga untuk komsumsi kosmetik, tetapi menetapkan harga lain (empat kali lebih tinggi) untuk produk yang diekspor. Akan tetapi sistem ERP tidak memberikan cara untuk menetapkan dua harga untuk barang yang sama dengan tetap mempertahankan perhitungan persediaan yang akurat.

Perusahaan yang dapat mengimplementasikan ERP dengan baik harus memodifikasi proses bisnisnya agar sesuai dengan ERP, memodifikasi ERP agar sesuai dengan bisnisnya, atau biasanya memodifikasi keduanya. Seringkali, aplikasi peranti lunak tradisional, perlu dihubungkan ke ERP untuk menangani berbagai fungsi bisnis yang unik, terutama pada pekerjaan yang berkaitan erat dengan industri. Aplikasi-aplikasi ini, yang seringkali disebut sebagai bolt-on, tidak selalu didesain untuk berkomunikasi dengan peranti lunak ERP. Proses untuk menyelaraskan seluruh sistem dapat menjadi cukup rumit dan kadang gagal, hingga menghasilkan kerugian besar bagi perusahaan. Paket peranti lunak ERP sangatlah mahal, tetapi penghematan dari segi efisien akan sangat signifikan. Pihak manajemen perusahaan harus sangat berhati-hati dalam memutuskan ERP mana, jika ada, yang terbaik untuk perusahaan.

* Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
* Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
* Meningkatkan efisiensi
* Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
* Meningkatkan sharing knowledge
* Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

Minggu, 24 Oktober 2010

Penipuan dan Keamanan Komputer



Membandingkan Antara Pendekatan dan Teknik yang Digunakan Untuk Melakukan Penipuan Komputer

Departemen kehakiman Amerika Serikat mendefinisikan bahwa penipuan komputer sebagai suatu tindakan ilegal. Untuk dapat menyelidikinya dan menuntut tindakan tersebut diperlukan tingkat pengetahuan tekhnologi yang tinggi. Contoh dari kejahatan komputer adalah penggunaan ilegal tanpa izin seperti mengakses, memodifikasi, menyalin, dan perusakan data (software). Beberapa kejadiannya seperti berikut :

- Pencurian uang dengan mengubah catatan komputer atau bisa disebut juga pencurian waktu komputer.

- Pencurian data (software) atau perusakan hardware komputer.

- Bekerjasama dalam menggunakan sumber daya yang ada pada komputer untuk melakukan kejahatan besar.

- Menggunakan komputer untuk memperoleh informasi secara ilegal.



Peningkatan Penipuan Komputer

Sebuah organisasi yang bertugas melacak penipuan komputer memperkirakan bahwa 80% dari pengusaha Amerika Serikat telah menjadi korban dengan setidaknya satu insiden penipuan komputer.

Tidak ada yang tahu persis berapa banyak perusahaan yang mengalami kerugian sebagai akibat dari penipuan komputer—seperi pencurian data perusahaan. Ada ketidaksepakatan pada apa yang disebut dengan penipuan komputer. Hal itu dikarenakan:

- Banyak penipuan yang tidak terdeteksi atau tidak dilaporkan.

- Banyaknya jaringan yang memiliki tingkat keamanan rendah.

- Banyaknya halaman-halaman internet yang memberikan peyunjuk tentang cara melakukan kejahatan komputer.

- Lemahnya kemampuan penegak hukum dalam menghadapi kasus penipuan komputer.



Klasifikasi Penipuan Komputer



Rounded Rectangle: Data Fraud ( Data Penipuan)






Flowchart: Multidocument: Computer Instruction Fraud (Instruksi Penipuan Komputer) Flowchart: Multidocument: Input Fraud (Masukan Penipuan)























Rounded Rectangle: Computer Instruction Fraud (Instruksi Penipuan Komputer)












&nb sp;

Teknik Penipuan dan Penyalahgunaan Komputer

Ada beberapa tekhnik umum untuk melakukan penipuan komputer, yaitu :

- Perusakan Data (cracking)

- Kebocoran Data (Data Leakage)

- Serangan penolakan layanan (Denial of service attack)

- Menguping (Eavesdropping)

- Pemalsuan E-Mail dan ancaman (E-mail forgery and threats)

- Pembajakan (Hacking)

- Informasi internet yang keliru dan terorisme (Internet misinformation and terrorism)

- Penyamaran atau peniruan (Masquerading or impersonation)

- Pembobolan password (Password cracking)

- Penguntitan (Piggybacking)

- Pembajakan software (Software piracy)

- Pembilasan (Scavenging)

- Virus

- Cacing (Worm)



Cara Mencegah dan Mendeteksi Adanya Kecurangan Komputer

Beberapa indikasi menurunnya tingkat penipuan adalah :

1. Berusaha menurunkan tingkat penipuan.

2. Meningkatkan kesulitan dalam melakukan penipuan.

3. Meningkatkan metode pendeteksian penipuan dan kecurangan.

4. Menurunkan kerugian yang diakibatkan oleh penipuan.

5. Mengadili dan menghukum pelaku penipuan.



1. Berusaha menurunkan tingkat penipuan, dengan cara :

a. Mengadakan perekrutan karyawan secara tepat.

b. Menciptakan kepuasan karyawan.

c. Mengadakan pelatihan bagi karyawan dalam menjaga keamanan data dan pencegahan penipuan.

d. Menggunakan perangkat lunak yang dilengkapi dengan lisensi.

e. Mengadakan perjanjian dengan pihak yang memiliki kapasitas dalam menjaga kerahasiaan data perusahaan.



2. Meningkatkan metode pendeteksian penipuan dan kecurangan, dengan cara:

a. Melindungi saluran telepon dan system dari virus.

b. Mengontrol sensitifitas data.

c. Mengontrol komputer dan laptop.

d. Memperhatikan informasi hacker pada monitor.







3. Menurunkan kerugian yang diakibatkan oleh penipuan, dengan cara:

a. Mengikuti program asuransi yang memadai.

b. Menyimpan salinan cadangan program di luar lokasi penyimpanan—yg tentunya lokasi aman dari penipuan.

c. Mengembangkan rencana kontinjensi dalam menghadapi terjadinya penipuan.

d. Gunakan sistem yang dapat memonitor aktivitas dan mampu melindungi dari penipuan/ kecurangan.





4. Mengadili dan menghukum pelaku penipuan, dengan cara :

Sebagian besar kasus penipuan komputer tidak dilaporkan, mengapa?

a. Banyak kasus penipuan komputer belum terdeteksi.

b. Perusahaan enggan melaporkan tindak kejahatan komputer.

c. Para penegak hukum dan pengadilan terlalu sibuk dengan kejahatan kekerasan dan mereka hanya mempunyai waktu sedikit untuk kasus penipuan.

d. Selain memakan biaya yang mahal, kasus kejahatan komputer memakan banyak watu dalam proses penyelidikan.

e. Banyaknya aparat penegak hukum yang kyrang begitu memiliki ketrampilan komputer yang diperlukan untuk menyelidiki, mengadili, dan mengevaluasi kejahatan komputer.



Objek Penyerangan dalam Komputer

Komputer sebagai sistem mempunyai beberapa bagian. Bagian-bagian dari komputer menimbulkan luasnya kemungkinan terjadinya pelanggaran komputer atau kejahatan komputer. Berikut merupakan bagian dari sistem komputer yang mungkin diserang ;

a. Perangkat keras (Hardware)

Adalah bagian dari komputer yang dapat dilihat dan disentuh oleh manusia. Perangkat keras terdiri dari terminal komputer, printer, external modem, scanner, mouse,pointing device, disk, tape drives, dll.

b. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak adalah seperangkat instruksi yang ditulis oleh manusia untuk memberi perintah bagi komputer untuk melakukan fungsinya. Pada dasarnya ada dua bagian dari perangkat lunak yaitu operating sistem ( perangkat lunak yang sudah ditulis di pabrik yang berfungsi sebagai penengah antar perangkat keras dengan perangkat lunak yang ditulis oleh pemakai komputer) dan program aplikasi (program yang ditulis dan diterjemahkan oleh language software untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu. Ada dua cara untuk bisa mendapatkan program aplikasi yang dibutuhkan, yaitu dengan mengembangkan program aplikasi sendiri atau membelinya.

c. Data

Dapat dipersamakan bahwa data seperti darah yang menjadi tanda kehidupan seseorang begitupula dengan data yang menjadi sumber kehidupan suatu organisasi. Data dalam organisasi menghimpun berbagai macam informasi dalam perusahaan, seperti data jumlah barang, data perjanjian, data keuangan,dll. Apabila sesorang mencuri data dari suatu organisasi artinya ia mencuri aset perusahaan tersebut, sama seperti ia mencuri uang atau perlengkapan.

d. Komunikasi

Komunikasi bertempat di network. Network membentuk jaringan dari sistem komunikasi data yang melibatkan sebuah atau lebih sistem komputer yang dihubungkan dengan jalur transmisi alat komunikasi membentuk satu sistem. Dengan network, komputer satu dapat menggunakan data di komputer lain, dapat mencetak laporan komputer lain, dapat memberi berita ke komputer lain walaupun berlainan area. Network merupakan cara yang sangat berguna untuk mengintegrasikan sistem informasi dan menyalurkan arus informasi dari satu area ke area lainnya. Sedangkan internetwork menghubungkan satu atau lebih network. Internet adalah jaringan global yang menghubungkan ribuan jaringan komputer independen dari berbagai belahan dunia. Terhubungnya komputer ke dalam berbagai network membuka peluang diserangnya informasi yang tersimpan dalam komputer tersebut. Cracker dapat menggunakan satu komputer dalam network untuk menghubungi network yang lain serta merusak sistem dan network yang terhubung tersebut. Craker dapat berpindah dari satu network ke network yang lainnya untuk menyulitkan terdeteksi diri atau keberadaannya.

Minggu, 17 Oktober 2010

ANALISIS SISTEM INFORMASI

ANALISIS SISTEM INFORMASI

Informasi
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.

Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
a. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
b. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
c. Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill company goals (the choice is called business decision making).

Siklus Informasi
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.
Pertama-tama data dimasukkan ke dalam model yang umumnya memiliki urutan proses tertentu dan pasti, setelah diproses akan dihasilkan informasi tertentu yang bermanfaat bagi penerima (level management) sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan atau melakukan tindakan tertentu, Dari keputusan atau tindakan tersebut akan menghasilkan atau diperoleh kejadian-kejadian tertentu yang akan digunakan kembali sebagai data yang nantinya akan dimasukkan ke dalam model (proses), begitu seterusnya.
Dengan demikian akan membentuk suatu siklus informasi (information cycle)atau siklus pengolahan data (data processing cycles), seperti gambar berikut :


Gambar Siklus Informasi

Kualitas Informasi
Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal, yaitu :
1. Relevan (relevancy)
Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan * How is the message used for problem solving (decision masking)?
b. Akurat (accuracy)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.
Komponen akurat :
- Completeness ; Are necessary message items present ?
Berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
- Correctness ; Are message items correct ?
- Security ; Did the message reach all or only the intended systems users ?
c. Tepat waktu (timeliness)
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.
d. Ekonomis (Economy)
* What level of resources is needed to move information through the problem-solving cycle ?
e. Efisien (Efficiency)
* What level of resources is required for each unit of information output ?
f. Dapat dipercaya (Reliability)

Pengolahan Data
Adalah masa atau waktu yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki keguanaan (data processing is the term used to describe changes performed on data to produce purposeful information).
Operasi yang dilakukan dalam pengolahan data :
1. Data input
• Recording transaction data ke sebuah pengolahan data medium (contoh, punching number ke dalam kalkulator).
• Coding transaction data ke dalam bentuk lain (contoh, converting atribut kelamin female ke huruf F).
• Storing data or information untuk pengambilan keputusan (potential information for future).
2. Data transformation
• Calculating, operasi aritmatik terhadap data field.
• Summarizing, proses akumulasi beberapa data (contoh, menjumlah jumlah jam kerja setiap hari dalam seminggu menjadi nilai total jam kerja perminggu).
• Classifying data group-group tertentu :
- Categorizing data kedalam group berdasar karakteristrik tertentu (contoh, pengelompokkan data mahasiswa berdasar semester aktif).
- Sorting data kedalam bentuk yang berurutan (contoh, pengurutan nomor induk karyawan secara ascending).
- Merging untuk dua atau lebih set data berdasar kriteria tertentu (menggabungkan data penjualan bulan Januari, Februari dan Maret kedalam group triwulanan).
- Matching data berdasar keinginan pengguna terhadap group data (contoh, memilih semua karyawan yang total pendapatannya lebih dari 15 juta pertahun).
3. Information output
• Displaying result, menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan.
• Reproducing, penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang membutuhkan.
• Telecommunicating, penyimpanan data secara elektronik melalui saluran komunikasi.


Gambar Proses Utama dan Fungsi Pengolahan Data

Sistem Informasi
Dapat didefinisikan sebagai
a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.
c. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Manfaat Sistem Informasi
a. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
b. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
c. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

Komponen Sistem Informasi
a. Hardware
Terdiri dari komputer, periferal (printer) dan jaringan.
b. Software
Merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu. Software dapat digolongkan menjadi Sistem Operasi (Windows 95 dan NT), Aplikasi (Akuntansi), Utilitas (Anti Virus, Speed Disk), serta Bahasa (3 GL dan 4 GL).
c. Data
Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.
d. Prosedur
Dokumentasi prosedur/proses sistem, buku penuntun operasional (aplikasi) dan teknis.
e. Manusia
Yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator, pemimpin sistem informasi dan sebagainya. Oleh sebab itu perlu suatu rincian tugas yang jelas.

Fase Analisis Sistem
Dalam fase ini :
• Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.
• Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis sistem.
• Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.
• Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan untuk mengembangkan suatu sistem baru.
• Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.
• Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem.
• Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem siap untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan sampai semua peserta setuju.

Analisa Proses Bisnis ke dalam Model Proses Bisnis
Skema model proses bisnis yang dikembangkan untuk menganalisa proses bisnis.

Model Proses Bisnis yang dikembangkan

Model Proses Bisnis ini kemudian dikembangakan dengan conceptual data model dan physical data model pada level design dan implementasi selanjutnya.

Selasa, 25 Mei 2010

parpol

ebuah partai politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus. Definisi lainnya adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik - (biasanya) dengan cara konstitusionil - untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka. [

pemerntah

Pemerintah Indonesia adalah cabang utama pada pemerintahan Indonesia yang menganut sistem presidensial. Pemerintah Indonesia dikepalai oleh seorang presiden yang dibantu beberapa menteri yang tergabung dalam suatu kabinet. Sebelum tahun 2004, sesuai dengan UUD 1945, presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Pada Pemilu 2004, untuk pertama kalinya Presiden Indonesia dipilih langsung oleh rakyat.

kemahasiswaan

Organisasi kemahasiswaan yang bersifat ekstra kampus pada umumnya terkait dengan aliran politik atau ideologi tertentu seperti: IMM, HMI, PMII, KAMMI, FMN, GMNI, GMKI, PMKRI, Mapancas, Gema Pembebasan dan sebagainya.

Ada pula organisasi kemahasiswaan ekstra kampus yang didasarkan pada ikatan asal daerah, misalnya Himpunan Mahasiswa Jawa Timur (HIMAJATI), Ikatan Mahasiswa Pelajar Padang Lawas-Sumatera Barat (IMAPPALAS SUMBAR) atau Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Kalimantan Timur (KPMKT). Untuk organisasi kemahasiswaan yang bersifat kedaerahan umumnya sekretariatnya sekaligus merupakan Asrama Mahasiswa asal daerah yang bersangkutan. Meskipun tidak semua mahasiswa asal daerah tersebut merupakan anggota organisasi atau tinggal di Asrama Mahasiswa daerah yang bersangkutan.

nasionalisme

NASIONALISME
Kekhawatiran akan merosotnya nasionalisme dan terjadinya disintegrasi nasional merebak di mana-mana akhir-akhir ini. Hal ini, antara lain, juga tercermin dalam simposium berjudul “Membangun Negara dan Mengembangkan Demokrasi dan Masyarakat Madani” yang diselenggarakan oleh Komisi Ilmu-ilmu Sosial Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2006, di mana penulis juga menyajikan makalah.

Di tengah wacana mengenai nasionalisme yang pada umumnya dimulai dari tengah�yakni langsung membicarakannya sebagai fenomena masyarakat modern yang dikaitkan dengan fenomena negara�penulis coba mengangkat isu yang masih kurang dibicarakan orang, yakni membicarakannya dalam konteks kondisi-kondisi dasar yang di dalamnya dibangun bangsa (nation), kebangsaan (nasionalitas), dan rasa kebangsaan (nasionalisme) Indonesia. Kondisi dasar yang dimaksud dalam tulisan ini adalah suku bangsa.

Membicarakan suku bangsa sebagai kondisi dasar berarti menempatkan konsep-konsep bangsa, negara, dan nasionalisme secara posteriori. Dengan memahami suku bangsa sebagai kondisi dasar, diharapkan pemahaman kita tentang bangsa, kebangsaan, dan nasionalisme akan menjadi lebih sistematik dan jernih.

Corak kebangsaan dan nasionalisme sedikit banyak ditentukan oleh kondisi dasar tersebut, meskipun dalam perjalanan zaman niscaya ada distorsi-distorsi yang dapat mengubah sosok maupun muatan nasionalisme itu. Selanjutnya, dengan menempatkan negara dalam konteks ini, maka negara dipandang sebagai bagian dari wilayah analisis yang lebih luas, yakni sebagai external agent yang saling memengaruhi dengan kondisi-kondisi lokal.

Karena titik tolak pembicaraan ini adalah dari perspektif tradisional suku bangsa�suatu kesatuan sosial yang hidup di suatu teritorial tertentu, dan yang memiliki suatu kebudayaan�maka pergeseran konsep ini menjadi konsep kelompok etnik, sebagai konsekuensi dari proses menjadi kompleks masyarakat, menjadi penting dibicarakan.

Para ahli antropologi sependapat bahwa suku bangsa adalah landasan bagi terbentuknya bangsa. IM Lewis (1985: 358), misalnya, mengatakan bahwa “istilah bangsa (nation) adalah satuan kebudayaan� tidak perlu membedakan antara suku bangsa dan bangsa karena perbedaannya hanya dalam ukuran, bukan komposisi struktural atau fungsinya� segmen suku bangsa adalah bagian dari segmen bangsa yang lebih besar, meski berbeda ukuran namun ciri-cirinya sama”.
Meski pernyataan ini menuai banyak kritik, khususnya terkait dengan isu “homogenitas” ini, jelas bahwa para antropolog sangat peduli bahwa suatu konsep sosial budaya harus memiliki dasar empirik dalam kenyataan, bukan konsep yang dibangun di awang- awang. Konsep bangsa tentulah memiliki akar empirik, yakni dari suku bangsa.

Rasa kebangsaan

Kebangsaan (nationality) dan rasa kebangsaan (nationalism) saling berkaitan satu sama lain. Rasa kebangsaan, biasanya juga disebut nasionalisme, adalah dimensi sensoris�meminjam istilah Benedict Anderson (1991[1983]) Imagined Communities�merupakan konsep antropologi yang tidak semata-mata memandang nasionalisme sebagai prinsip politik.

Dimensi sensoris yang tak lain adalah kebudayaan ini memperjelas posisi antropologi yang berangkat dari konsep suku bangsa, kesukubangsaan, bangsa, dan kebangsaan, sebagaimana dibicarakan di atas. Inilah akar-akar bagi membicarakan rasa kebangsaan (nasionalisme) itu.
Rasa kebangsaan atau yang kerap kali juga disebut nasionalisme adalah topik baru dalam kajian antropologi. Nasionalisme sebagai ideologi negara-bangsa modern sejak lama adalah rubrik ilmu politik, sosiologi makro, dan sejarah.

Perhatian antropologi terhadap nasionalisme menempuh jalur yang berbeda dari disiplin-disiplin tersebut yang menempatkan negara sebagai titik awal pembahasan. Sejalan dengan tradisinya, antropologi menempatkan nasionalisme bersamaan dengan negara karena kesetiaan, komitmen, dan rasa memiliki negara tidak hanya bersifat instrumental�yakni keterikatan oleh prinsip politik�melainkan juga bersifat sensorik yang berisikan sentimen-sentimen, emosi-emosi, dan perasaan-perasaan.

Dalam dimensi ini, bangsa, kebangsaan, dan rasa kebangsaan menjadi suatu yang “imagined” (meminjam istilah Benedict Anderson), yang berarti “orang- orang yang mendefinisikan diri mereka sebagai warga suatu bangsa, meski tidak pernah saling mengenal, bertemu, atau bahkan mendengar. Namun, dalam pikiran mereka hidup suatu image mengenai kesatuan bersama. Itulah sebabnya ada warga negara yang mau mengorbankan raga serta jiwanya demi membela bangsa dan negara.

Nasionalisme baru

Tak seorang pun menyangkal bahwa bangsa Indonesia tersusun dari aneka ragam suku bangsa. Jelas bahwa tidak hanya suku bangsa yang beraneka ragam, melainkan juga ras, agama, dan golongan sosial-ekonomi.

Belum lagi fakta bahwa penduduk Indonesia yang jumlahnya kira-kira 250 juta itu hidup tersebar di kepulauan yang paling luas di dunia. Maka, keanekaragaman adalah kondisi dasar bangsa dan negara kita. Bilamana kita hendak membicarakan nasionalisme Indonesia, maka isu keanekaragaman itu patut menjadi landasan pertama pemahaman kita.
Nasionalisme kita adalah suatu konstruksi yang dibangun dan dipelihara posteriori. Sejarah perjuangan bangsa penuh heroik dalam mencapai kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah salah satu bagian konstruksi terpenting sehingga selama 60 tahun bagian ini menjadi perekat integrasi bangsa.

Sebagai suatu konstruksi posteriori, maka nasionalisme harus dijaga, dipelihara, dan dijamin mampu menghadapi perubahan zaman. Selain itu, nasion sebagai suatu yang “imagined” adalah entitas abstrak yang berisikan bayangan-bayangan, cita-cita, dan harapan-harapan bahwa nasion akan tumbuh makin kuat dan mampu memberikan perlindungan, kenyamanan, dan kesejahteraan hidup. Selama 60 tahun imajinasi itu hidup dan terpelihara, rakyat terus menggantungkan harapan bahwa suatu waktu kemakmuran, keadilan, dan kesejahteraan itu akan terwujud.

Namun, pertanyaan besar adalah seberapa lama dan kuat harapan-harapan itu bertahan? Bagaimanapun, harapan-harapan itu ingin disaksikan dalam wujudnya yang nyata oleh warga bangsa kita.

Apabila nasion adalah suatu yang “imagined”, maka nasionalisme adalah suatu ideologi yang menyelimuti imajinasi itu. Sebagaimana halnya imajinasi itu sendiri, maka nasionalisme pun akan mengalami kemerosotan apabila distorsi yang disebabkan oleh faktor-faktor lain dalam negara-bangsa ini semakin meningkat.

Secara internal kita berhadapan dengan fenomena meningkatnya kemiskinan, korupsi, konflik-konflik kepentingan partai dan golongan, kesenjangan sosial-ekonomi, ketidakpastian pelaksanaan hukum, jurang generasi, dan banyak lagi; secara eksternal kita menghadapi fenomena global, seperti liberalisasi ekonomi, memudarnya ideologi, dan meningkatnya komunikasi lintas batas negara dan kebudayaan.

Tantangan internal dan eksternal tersebut niscaya memengaruhi kadar dan muatan nasionalisme kita. Nasionalisme kita hanya akan dapat dijaga dan dipelihara apabila kita secara mantap dan konsisten berupaya keras untuk meminimalisasi�kalau tak mungkin menghilangkan�fenomena internal di atas sehingga cukup kuat berkontestasi dengan bangsa-bangsa lain.
Barangkali ini adalah upaya yang jauh lebih keras dan berat dibandingkan bangsa-bangsa lain karena Indonesia adalah negeri majemuk terbesar di dunia. Sebagai bangsa majemuk terbesar, kita juga paling rentan perpecahan dan disintegrasi. Itulah sebabnya kita perlu memahami dan menyadari kondisi-kondisi dasar bangsa kita, antara lain, suku bangsa dan kesukubangsaan, sebelum kita berbicara tentang isu-isu lain, seperti nasionalisme sebagai prinsip politik.

Rabu, 07 April 2010

sunan ampel

Sunan Ampel pada masa kecilnya bernama Raden Rahmat, dan diperkirakan lahir pada tahun 1401 di Champa. Ada dua pendapat mengenai lokasi Champa ini. Encyclopedia Van Nederlandesh Indie mengatakan bahwa Champa adalah satu negeri kecil yang terletak di Kamboja. Pendapat lain, Raffles menyatakan bahwa Champa terletak di Aceh yang kini bernama Jeumpa. Menurut beberapa riwayat, orang tua Sunan Ampel adalah Ibrahim Asmarakandi yang berasal dari Champa dan menjadi raja di sana.

Ibrahim Asmarakandi disebut juga sebagai Maulana Malik Ibrahim. Ia dan adiknya, Maulana Ishaq adalah anak dari Syekh Jumadil Qubro. Ketiganya berasal dari Samarkand, Uzbekistan, Asia Tengah.

Menurut Hikayat Banjar dan Kotawaringin (= Hikayat Banjar resensi I), nama asli Sunan Ampel adalah Raja Bungsu, anak Sultan Pasai. Beliau datang ke Majapahit menyusul/menengok kakaknya yang diambil isteri oleh Raja Mapajahit. Raja Majapahit saat itu bernama Dipati Hangrok dengan mangkubuminya Patih Maudara. Dipati Hangrok telah memerintahkan menterinya Gagak Baning melamar Putri Pasai dengan membawa sepuluh buah perahu ke Pasai. Sebagai kerajaan Islam, mulanya Sultan Pasai keberatan jika Putrinya dijadikan isteri Raja Majapahit, tetapi karena takut binasa kerajaannya akhirnya Putri tersebut diberikan juga. Putri Pasai dengan Raja Majapahit memperoleh anak laki-laki [yang diduga adalah Raden Patah]. Karena rasa sayangnya Putri Pasai melarang Raja Bungsu pulang ke Pasai. Sebagai ipar Raja Majapahit, Raja Bungsu kemudian meminta tanah untuk menetap di wilayah pesisir yang dinamakan Ampelgading. Putri Pasai kemudian diserahkan sebagai isteri bagi putera raja Bali, yang wafat ketika Putri Pasai mengandung tiga bulan. Karena dianggap akan membawa celaka bagi negeri tersebut, maka ketika lahir bayi ini dihanyutkan ke laut, tetapi kemudian dapat dipungut dan dipelihara oleh Nyai Suta-Pinatih, kelak disebut Pangeran Giri. Putri Pasai kembali ke Majapahit, kelak ketika terjadi huru-hara di ibukota Majapahit, Putri Pasai pergi ke tempat adiknya Raja Bungsu di Ampelgading. Penduduk desa-desa sekitar memohon untuk dapat masuk Islam kepada Raja Bungsu, tetapi Raja Bungsu sendiri merasa perlu meminta ijin terlebih dahulu kepada Raja Majapahit tentang proses islamisasi tersebut. Akhirnya Raja Majapahit berkenan memperbolehkan penduduk untuk beralih kepada agama Islam. Petinggi daerah Jipang menurut aturan dari Raja Majapahit secara rutin menyerahkan hasil bumi kepada Raja Bungsu. Petinggi Jipang dan keluarga masuk Islam. Raja Bungsu beristerikan puteri dari petinggi daerah Jipang tersebut, kemudian memperoleh dua orang anak, yang tertua seorang perempuan diambil sebagai isteri oleh Sunan Kudus, sedang yang laki-laki digelari sebagai Pangeran Bonang. Raja Bungsu sendiri disebut sebagai Pangeran Makhdum.

Dalam Serat Darmo Gandhul, Sunan Ampel disebut Sayyid Rahmad merupakan keponakan dari Putri Champa (Jeumpa?) permaisuri Prabu Brawijaya.

wali songo

Walisongo atau Walisanga dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke 15 dan 16. Mereka tinggal di tiga wilayah penting pantai utara Pulau Jawa, yaitu Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat.

Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat para Walisongo ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.

Selasa, 06 April 2010

Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja.

Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya,sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah.[6 Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.

Rabu, 31 Maret 2010

ir.soekarno

Ir. Soekarno1 (ER, EYD: Sukarno) (lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945 - 1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah penggali Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya - berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan darat - menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen. Setelah pertanggung jawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Presiden Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS di tahun yang sama dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.

informatika

Informatika (Inggris: Informatics) merupakan disiplin ilmu yang mempelajari transformasi fakta berlambang yaitu data maupun informasi pada mesin berbasis komputasi. Disiplin ilmu ini mencakup beberapa macam bidang, termasuk di dalamnya: ilmu komputer, ilmu informasi, sistem informasi, teknik komputer dan aplikasi informasi dalam sistem informasi manajemen. Secara umum informatika mempelajari struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi. Aspek dari informatika lebih luas dari sekedar sistem informasi berbasis komputer saja, tetapi masih banyak informasi yang tidak dan belum diproses dengan komputer.

Informatika mempunyai konsep dasar, teori, dan perkembangan aplikasi tersendiri. Informatika dapat mendukung dan berkaitan dengan aspek kognitif dan sosial, termasuk tentang pengaruh serta akibat sosial dari teknologi informasi pada umumnya. Penggunaan informasi dalam beberapa macam bidang, seperti bioinformatika, informatika medis, dan informasi yang mendukung ilmu perpustakaan, merupakan beberapa contoh yang lain dari bidang informatika.

Jumat, 26 Maret 2010

informatika

Informatika (Inggris: Informatics) merupakan disiplin ilmu yang mempelajari transformasi fakta berlambang yaitu data maupun informasi pada mesin berbasis komputasi. Disiplin ilmu ini mencakup beberapa macam bidang, termasuk di dalamnya: ilmu komputer, ilmu informasi, sistem informasi, teknik komputer dan aplikasi informasi dalam sistem informasi manajemen. Secara umum informatika mempelajari struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi. Aspek dari informatika lebih luas dari sekedar sistem informasi berbasis komputer saja, tetapi masih banyak informasi yang tidak dan belum diproses dengan komputer.

Informatika mempunyai konsep dasar, teori, dan perkembangan aplikasi tersendiri. Informatika dapat mendukung dan berkaitan dengan aspek kognitif dan sosial, termasuk tentang pengaruh serta akibat sosial dari teknologi informasi pada umumnya. Penggunaan informasi dalam beberapa macam bidang, seperti bioinformatika, informatika medis, dan informasi yang mendukung ilmu perpustakaan, merupakan beberapa contoh yang lain dari bidang informatika.

Dalam ruang lingkup yang lebih luas, informatika meliputi beberapa aspek:

* teori informasi yang mempelajari konsep matematis dari suatu informasi
* ilmu informasi yang mempelajari tentang cara pengumpulan, klasifikasi, manipulasi penyimpanan, pengaksesan, dan penyebarluasan informasi untuk keperluan sosial dan kemasyarakatan secara menyeluruh
* ilmu komputer dan teknik komputer yang mempelajari tentang pemrosesan, pengarsipan, dan penyebaran informasi dengan menggunakan teknologi informasi dan alat lain yang berbasis komputer.

Sabtu, 20 Maret 2010

sejarah islam

SEJARAH ISLAM DI INDONESIA

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.

Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi'i. Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia terdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam para pedagang Arab.

Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk pribumi Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan berdirinya beberapa kerajaan bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, serta Ternate. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah campuran, keturunan raja-raja pribumi pra Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu / Budha di Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam The Preaching of Islam mengatakan bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa Portugis dan Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik. Islam masuk ke Nusantara dengan cara yang benar-benar menunjukkannya sebagai rahmatan lil'alamin.

Dengan masuk Islamnya penduduk pribumi Nusantara dan terbentuknya pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah kepulauan ini, perdagangan dengan kaum Muslimin dari pusat dunia Islam menjadi semakin erat. Orang Arab yang bermigrasi ke Nusantara juga semakin banyak. Yang terbesar diantaranya adalah berasal dari Hadramaut, Yaman. Dalam Tarikh Hadramaut, migrasi ini bahkan dikatakan sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Hadramaut. Namun setelah bangsa-bangsa Eropa Nasrani berdatangan dan dengan rakusnya menguasai daerah-demi daerah di Nusantara, hubungan dengan pusat dunia Islam seakan terputus. Terutama di abad ke 17 dan 18 Masehi. Penyebabnya, selain karena kaum Muslimin Nusantara disibukkan oleh perlawanan menentang penjajahan, juga karena berbagai peraturan yang diciptakan oleh kaum kolonialis. Setiap kali para penjajah - terutama Belanda - menundukkan kerajaan Islam di Nusantara, mereka pasti menyodorkan perjanjian yang isinya melarang kerajaan tersebut berhubungan dagang dengan dunia luar kecuali melalui mereka. Maka terputuslah hubungan ummat Islam Nusantara dengan ummat Islam dari bangsa-bangsa lain yang telah terjalin beratus-ratus tahun. Keinginan kaum kolonialis untuk menjauhkan ummat Islam Nusantara dengan akarnya, juga terlihat dari kebijakan mereka yang mempersulit pembauran antara orang Arab dengan pribumi.

Semenjak awal datangnya bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masehi ke kepulauan subur makmur ini, memang sudah terlihat sifat rakus mereka untuk menguasai. Apalagi mereka mendapati kenyataan bahwa penduduk kepulauan ini telah memeluk Islam, agama seteru mereka, sehingga semangat Perang Salib pun selalu dibawa-bawa setiap kali mereka menundukkan suatu daerah. Dalam memerangi Islam mereka bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan pribumi yang masih menganut Hindu / Budha. Satu contoh, untuk memutuskan jalur pelayaran kaum Muslimin, maka setelah menguasai Malaka pada tahun 1511, Portugis menjalin kerjasama dengan Kerajaan Sunda Pajajaran untuk membangun sebuah pangkalan di Sunda Kelapa. Namun maksud Portugis ini gagal total setelah pasukan gabungan Islam dari sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bahu membahu menggempur mereka pada tahun 1527 M. Pertempuran besar yang bersejarah ini dipimpin oleh seorang putra Aceh berdarah Arab Gujarat, yaitu Fadhilah Khan Al-Pasai, yang lebih terkenal dengan gelarnya, Fathahillah. Sebelum menjadi orang penting di tiga kerajaan Islam Jawa, yakni Demak, Cirebon dan Banten, Fathahillah sempat berguru di Makkah. Bahkan ikut mempertahankan Makkah dari serbuan Turki Utsmani.

Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam tidak merata. Hanya kalangan pesantren (madrasah) saja yang mendalami keislaman, itupun biasanya terbatas pada mazhab Syafi'i. Sedangkan pada kaum Muslimin kebanyakan, terjadi percampuran akidah dengan tradisi pra Islam. Kalangan priyayi yang dekat dengan Belanda malah sudah terjangkiti gaya hidup Eropa. Kondisi seperti ini setidaknya masih terjadi hingga sekarang. Terlepas dari hal ini, ulama-ulama Nusantara adalah orang-orang yang gigih menentang penjajahan. Meskipun banyak diantara mereka yang berasal dari kalangan tarekat, namun justru kalangan tarekat inilah yang sering bangkit melawan penjajah. Dan meski pada akhirnya setiap perlawanan ini berhasil ditumpas dengan taktik licik, namun sejarah telah mencatat jutaan syuhada Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda. Sejak perlawanan kerajaan-kerajaan Islam di abad 16 dan 17 seperti Malaka (Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate, hingga perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus rangin), Perang Jawa (Diponegoro), Perang Padri (Imam Bonjol), dan Perang Aceh (Teuku Umar).


Kamis, 18 Maret 2010

alqaeda.org

Al-Qaeda (ejaan Inggris: al qaeda atau ejaan Inggris: bahasa arab: القاعدة, al-qāʿidah,, transliterasi Indonesia: Al Qa'idah(Akidah), "fondasi" atau "dasar") adalah suatu arganisasi fundamentalis Islam sunnii yang salah satu tujuan utamanya adalah mengurangi pengaruh luar terhadap kepentingan Islam. Al-Qaeda digolongkan sebagai organisasi teroris inter nasional oleh Amerika serikaUni eropa,pBB , dan beberapa negara lain. Walaupun secara filsofis anggotanya bersifat heterogen, sebagian besar anggota berpengaruh dari organisasi ini dianggap mengikuti manhai salafi.

Rabu, 17 Maret 2010

INTERNET

PENGERTIAN INTERNET Internet (inter-network)dapat diartikan jaringan computer luas yang menghubungkan pemakai computer satu computer dengan computer lainnya dan dapat berhubungan dengan computer dari suatu Negara ke Negara di seluruh dunia ,dimana didalamnya terdapat berbagai aneka ragam informasi Fasilitas layanan internet Browsing atau surfing Yaitu kegiatan “berselancar” di internet .kegiatan ini dapat di analogikan layaknya berjalan –jalan di mal sambil melihat –lihat ke took-tokotanpa membeli apapun. Elektronik mail(E-mail) Fasilitas ini digunakan untuk berkirim surat /dengan orajng lain ,tanpa mengenal batas ,waktu,ruang bahkan birokrasi Searching Yaitu kegiatan mencari data atau informasi tertentu di internet Catting fasilitas ini digunakan untuk berkomunikasi secara langsung dengan orang lain di internet.pada umumnya fasilitas ini sering digunakan untuk bercakap-cakap atau ngobrol di internet world wide web(WWW) dengan world wide web(WWW) ini anda dapat mengambil, memformat ,dan menampilkan informasi (termasuk teks ,audio, grafik dan video) dengan menggunakan hypertekxt links Mailing list Fasilitas ini digunakan untuk berdiskusi secara elektronik dengan menggunakan E-mail.mailing list ini digunakan untuk bertukar infomasi ,pendapat dan lain sebagainya . Newsgroup Fasilitad ini digunakan untuk berkoferensi jarak jauh ,sehingga anda dapatmenyampaikan pendapat dan tanggapan dalam internet . Download Adalah proses mengambil file dari computer lain melalui internet ke komputer kita. Upload Adalah proses meletakkan file dari computer kita ke computer lain melalui internet File transfer protocol (FTP) Fasilitas ini digunakan untuk melakukan pengambilan arsip atau file secara elektroniok atau transfer file dari satu computer ke computer lain di internet .beberapa di internet telah tersedia file atau dokumentyang siap< untuk diduplikat oleh orang lain secara gratis . Telnet fasilitas ini digunakan untuk masuk ke system computer tertentu dan bekerja pada system komputer lain. Ghoper Fasilitas ini digunakan untuk menempatkan informasi yang di simpan pada internet servers dengan menggunakan hirarkhi dan anda dapat mengambil informasi tersebut

Minggu, 14 Maret 2010

dunia islam

Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran lewat voting dengan dukungan 14 negara dari 15 negara. Padahal laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyimpulkan tidak ada indikasi bahwa Iran sedang mengembangkan persenjatan nuklir.

Jumat, 12 Maret 2010

organisasi dan metode

  1. Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya
  2. Organisasi dan metode penting bagi kegiatan manejemen
  3. Organisasi dan metode dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia
  4. Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan Dari uraian diatas terlihat jelas betapa eratnya hubungan antara manajemen,organisasi dan metode, bahkan sepertinya dapat di katakan bahwa organisasi dan metode merupakan salah satu bidang pengkhususan dari manajemen.

Sejarah singkat organisasi

Organisasi di mana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar mempelajari (learning to learn) sesuatu secara bersama” (Burky dan Perry, 1998) Organissasi adalah sebuah kesatuan yang terdiri dari sekelompok orang yang bertindaksecara bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan bersama.Istilah organisasi berasal dari kata organon/bahasa yunani. Yang berarti alat, tools. Desain organisasi (organizational design) merupakan proses memilih dan mengimplementasikan struktur yang terbaik untuk mengelola sumber-sumber untuk mencapai tujuan. Sasaran desain organisasi adalah menggunakan struktur yang memberikan fasilitas pengimplementasian strategi. Desain organisasi dapat juga dinyatakan sebagi proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk organisasi dan lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain organisasi menuntut manajer untuk melihat secara bersamaan ke dalam organisasi dan ke luar organisasi. Ada empat bagian untuk membangun desain organisasi, yaitu pembagian kerja, departementalisasi, hirarki dan koordinasi. Dalam pengembangan desain organisasi ada dua hal yang penting; pertama perubahan stratgei dan lingkungan berlangsung dengan berlalunya waktu, desain organisasi merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam struktur termasuk mencoba dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka mensyusun desain organisasi. Manajer hendaknya memandang desain organisasi sebagai pemecahan masalah dan mengikuti tujuan organisasi dengan gaya situasional atau kontingensi,yaitu struktur yang ada didesain untuk menyesuaikan keadaan organisasi atau sub unitnya yang unik

organisasi dan metode

  1. Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya
  2. Organisasi dan metode penting bagi kegiatan manejemen
  3. Organisasi dan metode dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia
  4. Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan Dari uraian diatas terlihat jelas betapa eratnya hubungan antara manajemen,organisasi dan metode, bahkan sepertinya dapat di katakan bahwa organisasi dan metode merupakan salah satu bidang pengkhususan dari manajemen.

Sejarah singkat organisasi

Organisasi di mana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar mempelajari (learning to learn) sesuatu secara bersama” (Burky dan Perry, 1998) Organissasi adalah sebuah kesatuan yang terdiri dari sekelompok orang yang bertindaksecara bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan bersama.Istilah organisasi berasal dari kata organon/bahasa yunani. Yang berarti alat, tools. Desain organisasi (organizational design) merupakan proses memilih dan mengimplementasikan struktur yang terbaik untuk mengelola sumber-sumber untuk mencapai tujuan. Sasaran desain organisasi adalah menggunakan struktur yang memberikan fasilitas pengimplementasian strategi. Desain organisasi dapat juga dinyatakan sebagi proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk organisasi dan lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain organisasi menuntut manajer untuk melihat secara bersamaan ke dalam organisasi dan ke luar organisasi. Ada empat bagian untuk membangun desain organisasi, yaitu pembagian kerja, departementalisasi, hirarki dan koordinasi. Dalam pengembangan desain organisasi ada dua hal yang penting; pertama perubahan stratgei dan lingkungan berlangsung dengan berlalunya waktu, desain organisasi merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam struktur termasuk mencoba dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka mensyusun desain organisasi. Manajer hendaknya memandang desain organisasi sebagai pemecahan masalah dan mengikuti tujuan organisasi dengan gaya situasional atau kontingensi,yaitu struktur yang ada didesain untuk menyesuaikan keadaan organisasi atau sub unitnya yang unik

KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri.

  1. Otokratis. Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. Jadi kekuasaanlah yang sangat dominan diterapkan.
  2. Demokrasi. Gaya ini ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan demokratis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.
  3. Gaya kepemimpinan kendali bebas. Pemimpin memberikan kekuasan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif.

man pawer

dalam hal ini adalah perencanaan tenaga kerja.

Definisi, Pengertian, Tugas & Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia / SDM – Ilmu Ekonomi Manajemen – Manajer MSDM

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.

Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :

1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection

a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.

b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.

c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.

2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation

Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.

3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection

kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.

ORGANISASI


Perilaki Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).

Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi , antrofologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah ilmu politik studi tentang sumber daya dan industri serta prilaku organisasi

Studi organisasi adalah telaah tentang pribadi dan dinamika kelompok dan konteks oranisasi serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi organisasi berusaha untuk memahami dan menyusun model-model dari faktor-faktor ini.

Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol , memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena itu, perilaku organisasi (dan studi yang berdekatan dengannya, yaitu psikologi industri) kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja.

Meskipun studi ini menelusuri akarnya kepada Mak weber dan para pakar yang sebelumnya, studi organisasi biasanya dianggap baru dimulai sebagai disiplin akademik bersamaan dengan munculnya manajemen ilmiah pada tahun 1890-an, dengan Tailorisme yang mewakili puncak dari gerakan ini. Para tokoh manajemen ilmiah berpendapat bahwa rasionalisasi terhadap organisasi dengan rangkaian instruksi dan studi tentang gerak-waktu akan menyebabkan peningkatan produktivitas. Studi tentang berbagai sistem kompensasi pun dilakukan

Perilaku organisasi saat ini merupakan bidang studi yang berkembang. Jurusan studi organisasi pada umumnya ditempatkan dalam sekolah-sekolah bisnis, meskipun banyak universitas yang juga mempunyai program psikologi industri dan ekonomi industri pula.

  1. Masalah: Meningkatnya produktivitas tenaga kerja. Tantangan bisnis ke depan adalah bagaimana menciptakan keunggulan bersaing dan mempertahankan kesinambungan bisnis sehingga tuntutan peningkatan produktivitas kerja menjadi suatu keharusan. Upaya peningkatan produktivitas kerja diantaranya melalui perubahan perilaku.
  2. Peningkatan keahlian tenaga kerja. Keahlian dinyatakan dalam 3 bentuk: keahlian berkonsep, keahlian teknis dan keahlian teknologi.
  3. Menurunnya tingkat kesetiaan karyawan
  4. Respon atas era globalisasi (hilangnya batas waktu dan ruang), yakni globalisasi ekonomi dan globalisasi perusahaan.
  5. Budaya keanekaragaman tenaga kerja.
  6. Munculnya peniru temporer, yakni terdapat pergantian karena adanya persaingan sehingga daur hidup produk semakin singkat. Untuk itu produk yang jenuh membutuhkan inovasi-inovasi, salah satunya dengan cara menaikkan tingkat ketrampilan.
  7. Peningkatan kualitas pelayanan, produk, dan layanan purna jual.
  8. Tuntutan dalam beretika bisnis